Setiap daerah pasti punya kuliner khasnya masing-masing yang patut dicoba kalau sedang berkunjung ke sana. Begitu pula Kota Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini merupakan kota yang besar, jadi kulinernya juga pasti ada banyak sekali.
Makanan dari Kota Padang banyak yang terkenal, bahkan hingga mendunia. Sebut saja rendang, yang pasti dikenal semua orang. Tapi, kuliner dari Padang bukan hanya rendang, loh! Ada banyak sekali kuliner legendaris dari Kota Padang. Yuk, icip-icip sepuluh kuliner terbaik yang sudah Keluyuran rangkum ini kalau Anda sedang berada di Kota Padang!
1. Sate Mak Syukur
sate Mak Syukur sudah buka bahkan sebelum Indonesia merdeka, loh! Tepatnya pada tahun 1941. Makanya, wajar banget kalau Keluyuran menyebut Sate Mak Syukur sebagai kuliner legendaris dari Kota Padang. Tak lengkap rasanya berkunjung ke Padang kalau Anda tidak mencicipi satenya Mak Syukur Sutan Rajo Endah. Kedai sate ini pertama kali dibuka di Pasar Padang Panjang.
Tidak hanya makanan saja, kuliner legendaris dari Kota Padang ada juga yang berupa minuman, yaitu teh dan kopi. Tapi, bukan sembarang teh dan kopi, loh. Cuma teh dan kopi di Warung Kopi Nan Yo yang rasanya nendang banget. Kedai ini sudah berdiri sejak zaman penjajahan, yaitu pada tahun 1932. Maka itu, warung kopi ini disebut sebagai kedai tertua di seantero kota.
Sekarang, kedai kopi ini sudah dipegang oleh generasi ke-3, tapi cita rasa makanan dan minumannya masih sama seperti dulu. Bahkan, bentuk kedai ini masih dipertahankan. Walaupun kedai ini sudah sangat tua, orang-orang masih gemar nongkrong di sini. Justru, kesan vintage-nya itu yang membuat orang-orang tertarik. Seperti perabotan jadul, kalender tua, semuanya masih ditata apik dan dirawat dengan baik.
Menu andalan di sini tentu kopinya, namanya juga warung kopi. Ada aneka kopi yang disajikan panas dan dingin. Mereka menggunakan biji kopi Sidikalang. Tahukah Anda kalau biji kopi ini merupakan saingannya biji kopi Brazil, salah satu biji kopi terbaik di dunia? Kebayang, dong, bagaimana nikmatnya kopi di Warung Kopi Nan Yo ini?
Coba pesan Es Kopi Susu dan Teh Talua-nya kalau mampir ke sini, ya. Kalau lapar, Anda bisa memesan mie goreng, sate padang, dan lain-lain. Alamat Warung Kopi Nan Yo ada di Jalan Niaga no. 205. Mereka juga membuka cabang baru di Jalan Pondok no. 88E, Flamboyan.
Rumah makan ini dalam seharinya bisa menghabiskan 100 ekor itik pada hari libur dan 50 – 70 ekor itik pada hari biasa. Pencapaian yang luar biasa, loh, itu! Kenapa orang-orang bisa suka banget dengan gulai itik di Lado Mudo Ngarai? Soalnya, mereka melakukan semuanya sendiri, mulai dari penyembelihan, pembersihan, hingga proses memasaknya.
Mereka menggunakan itik kampung berusia 6 bulan yang berasal dari daerah Solok dan Batusangkar. Lalu, proses memasaknya sangat memakan waktu, yaitu 12 jam! Makanya, kalau itiknya dimasak hari ini, pasti untuk dijual untuk keesokan harinya.
Karena dibuat dengan cabai hijau, gulai itik ini tentu bercita rasa pedas. Bukan fan makanan pedas? Pesanlah Itik Goreng Krispi yang disajikan dengan sambal pecel, sambal kecap, atau Anda bisa request mau sambal yang Anda inginkan.
Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai beralamat di Jalan Ngarai Binuang no. 41, Bukittinggi. Mereka buka setiap hari dari jam 7 pagi – 4 sore. Rumah makan ini juga sudah sering melakukan pengiriman ke kota-kota besar di seluruh Indonesia. Kalau dikirim, itiknya dibekukan. Jika disimpan di suhu ruangan, itik bisa bertahan selama 3 hari. Kalau di freezer, bisa bertahan sampai 6 bulan lamanya, wow!
Tahu martabak khas Padang? Namanya adalah martabak Mesir atau martabak kubang. Martabak ini mirip seperti martabak telur pada umumnya, bedanya dari bahan-bahan yang dipakai dan cara penyajiannya. Cita rasa martabak ini pun lebih kepada Timur Tengah dan India dengan sentuhan Minang. Kalau Anda ingin tahu tempat martabak Mesir yang enak, cuma Martabak Kubang Hayuda jagonya!
Kalau Anda belum familiar dengan nama ini, mungkin Anda pernah mendengar Martabak Mesir Kubang? Jadi, tempat ini merupakan restoran yang sama, hanya berganti nama saja. Kenapa? Soalnya kata "Mesir" tidak bisa digunakan untuk hak paten karena merupakan nama tempat (dalam kasus ini, negara).
Kedai ini dibuka oleh H. Yusri Darwis (alm) yang akrab disapa Hayuda. Kedai ini berdiri pada tahun 1971 di Jalan M. Yamin. Tak hanya di Padang, Martabak Kubang Hayuda telah membuka cabang juga di Jakarta sejak tahun 1988. Lokasinya ada di Tebet, Kali Malang, hingga Margonda (Depok), dan Kedung Halang (Bogor). Di Bandung juga ada, yaitu di Jalan Dalem Kaum no. 75, Cikawao, Lengkong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar